@halamanbelakangdotorg ada di instagram, loh

Attack On Titan dan Raksasa di Dalam Tubuh Manusia


halamanbelakang.org—Attack on Titan (Shingeki no Kyojin) adalah anime dan manga karya Hajime Isayama yang menceritakan dunia di mana umat manusia hampir punah akibat makhluk raksasa bernama Titan.

Manusia hidup di kota-kota yang dilindungi oleh tiga lapis tembok raksasa. Tokoh utamanya bernama Eren Yeager. Ia menyaksikan sendiri ibunya dimakan Titan secara brutal.

Pada musim pertama, diceritakan bahwa Eren dan teman-temannya, Mikasa & Armin, memiliki keinginan besar untuk melihat dunia secara lebih bebas tanpa gangguan Titan.

Lantas bayangkan jika kita lahir dan besar di dalam tembok, tanpa mengetahui hal yang terjadi di luar sana, kira-kira apa yang akan kita lakukan? Apa yang akan tumbuh di dalam kepala kita? dan mengapa itu semua dapat, dengan sadar atau tidak, memengaruhi kehidupan kita?

Ternyata, banyak relevansi serial terkenal  ini dengan kehidupan nyata pada hari ini.

Pada dasarnya, manusia tidak bisa dikekang dalam satu waktu dan tempat yang sama, karena manusia selalu memiliki hasrat untuk bebas. Keingintahuan akan dunia luar memunculkan keberanian, sehingga menimbulkan reaksi perlawanan. Menurut Brehm & Behm (1981), jika kebebasan seseorang dirampas atau diintervensi oleh pihak lain, reaksi untuk melawan atau mempertahankan kebebasan akan muncul.

Di awal episode, kita akan dikenalkan dengan lapisan tembok yang dianggap melindungi orang-orang. Hal ini memberikan rasa aman yang semu sehingga mereka lupa akan bahaya di luar sana. Jika melihat episode ini, relevansinya dengan kehidupan kita adalah sering kali sebagai manusia kita menciptakan mental rut—rasa aman palsu—sehingga menciptakan penghindaran masalah. 

Padahal, terlalu lama berada dalam zona nyaman membuat kita takut akan perubahan. Maka dari itu, terkadang dibutuhkan "titan" (tantangan) untuk menyadarkan kembali potensi kita.

Selanjutnya menyoal trauma dan ketakutan. Jika kita menonton musim pertama, kita akan menemukan banyak karakter yang memiliki trauma berat, begitu juga Armin, sahabat Eren, yang memiliki trauma perundungan sejak kecil. 

Hal ini dapat membentuk kepribadian dan pola pikir seseorang. Kehilangan, kehancuran, dan kegagalan tentu akan meninggalkan trauma yang dapat mengubah cara pandang kita terhadap dunia. Namun, setelah menghadapinya dan memilih untuk bertumbuh dengan trauma, sejatinya kita akan lebih kuat. Seperti Armin yang awalnya dikenal pemalu, ia berkembang menjadi sosok pemimpin yang taktis.

Dalam serial Attack On Titan, kita bisa belajar bahwa keberanian, kebebasan, dan kebaikan itu memerlukan pengorbanan. Dan jangan-jangan... titan yang paling berbahaya itu bukan yang ada di luar sana, melainkan dalam diri kita—ada raksasa di dalam tubuh manusia yang kecil ini. Maka mari kita beri jeda yang cukup panjang untuk bagian ini; apakah kita telah menyadari kehadirannya?


_

ditulis oleh Robiatun Nihayah | diunggah 24 April 2025, 16:59


Posting Komentar

tinggalkan sesuatu di halamanbelakang.org!