@halamanbelakangdotorg ada di instagram, loh

Funiculi Funicula: Before The Coffee Gets Cold



halamanbelakang.org—Apa yang akan kamu lakukan jika bisa melakukan perjalanan waktu? Kira-kira itulah topik yang diangkat oleh novel Funiculi Funicula: Before the Coffee Gets Cold karya Toshikazu Kawaguchi. Novel ini membawa pembaca menyelami berbagai kisah emosional yang terjadi di sebuah kafe yang bisa membawa orang pergi melakukan perjalanan waktu. Tema penyesalan dan penerimaan dikemas dengan apik sehingga membuat pembaca ikut hanyut dalam pergolakan batin setiap karakternya.

Novel ini bercerita tentang kejadian di kafe yang bisa membawa orang pergi melakukan perjalanan waktu. Sampai tulisan ini dibuat, versi bahasa asli novel ini sudah memiliki lima volume, sedangkan versi terjemahan bahasa Indonesia sendiri baru mencapai tiga volume. Setiap volume memiliki empat cerita dari orang yang melakukan perjalanan waktu yang tiap ceritanya akan membawa pembacanya ikut merasakan ledakan emosi yang terjadi di kafe itu.

Formula yang digunakan pada setiap cerita di novel ini repetitif yang mungkin akan terasa membosankan bagi beberapa orang. Namun, latar tempat dan suasana, ritual perjalanan waktu, dan momen perpindahan dari waktu kini ke waktu yang lain terus diceritakan secara berulang di setiap cerita seakan membuat pembaca adalah orang yang sedang melakukan perjalanan waktu itu sendiri. Konflik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari mudah membawa kita merasa empati pada setiap karakter. Elemen perjalanan waktu pada novel ini tidak membuat pembaca memikirkan hal-hal teknis soal perjalanan waktu seperti pada cerita fiksi ilmiah, tetapi memperkuat cerita dengan membuat karakter merasakan momen yang sama untuk kedua kalinya.

Perjalanan waktu di kafe ini dilakukan dengan cara meminum kopi yang disajikan secara khusus dan harus diselesaikan sebelum kopinya dingin. Orang yang melakukan perjalanan waktu juga harus menaati aturan selama melakukan perjalanan waktu yang jika dilanggar akan memberi kutukan. Selain itu, perjalanan waktu yang dilakukan juga tidak akan mengubah apa pun yang sudah terjadi. Dengan kata lain, orang yang melakukan perjalanan tidak bisa mengubah takdir yang sudah terjadi. Lalu, dengan batas waktu yang singkat, risiko terkena kutukan, dan tidak bisa mengubah takdir, untuk apa karakter-karakter di cerita ini melakukan perjalanan waktu?

Latar belakang dan motivasi orang-orang yang melakukan perjalanan waktu di kafe diceritakan dengan baik dan berbeda satu sama lain: ada wanita yang ditinggal pria yang dicintainya dan menyesal karena tidak menyampaikan perasaannya; seorang istri yang dilupakan suaminya karena penyakit dan ingin mengenang masa lalu saat suaminya masih sehat; seorang ibu yang ingin bertemu anaknya; seorang anak yang ingin protes karena terlahir sial kepada ibunya; seorang kakak yang ingin meminta maaf kepada adiknya; dan masih banyak lagi.

Novel ini memiliki pesan untuk lebih menghargai setiap momen. Novel ini juga mengajarkan kita untuk lebih berani menghadapi masalah secara langsung serta lebih jujur kepada diri sendiri atau orang lain. Layak dibaca!

_

ditulis oleh Bayu Purnomo | diunggah 24 Mei 2025, 17:42

Posting Komentar

tinggalkan sesuatu di halamanbelakang.org!