Yang pergi 'kan datang
Yang hilang 'kan pulang
Dihinakan oleh rindu
ditinggikan ke langit biru
Begitu pun aku
Namun aku tersesat
bukan tidak mau pulang
Kalaupun sampai di muka
pintu rumah, kuncinya
tertinggal di perbatasan
hasrat dan akal
Aku ingat, katamu semua
sajak ini palsu,
hanya sekadar rangkaian
kata manis untuk jiwa muda
Tidak untuk kita
Menurutku tidak
Semua jiwa adalah muda
hanya tubuh makin renta
dan otak yang buncit dicekoki kata
Sajakku kini yang menua
mahkotanya lengser
entah ke mana
(Endiarto Fajar, 2018)