aku mungkin akan mencintaimu
jika Tuhan menjadikan laut kering yang berkepanjangan dan bulan luruh
menghampiri bumi
aku mungkin akan memujamu
jika dapat kulihat tetes air hujan dan kucermati keberadaannya satu demi satu
atau mungkin tidak ditakdirkan begitu,
tidak cukup dekat kau dan aku;
tidak cukup waktu untuk saling bertemu
sekadarnya, waktu berlalu
kau berjalan menjauh, aku tertunduk mengaduh
namun dalam laut yang biru;
antara bumi-bulanmu dan pada genangan hujan itu
kamu, kian menjadi pengharapanku
(Endiarto Fajar, 2023)