@halamanbelakangdotorg ada di instagram, loh

#ResensiBuku: Lo Ngerti Siapa Gue


Judul:
Lo Ngerti Siapa Gue; “Membangun Personal Branding melalui Media Sosial Tanpa Perlu Jadi Selebgram”

Penulis: Sophia Mega

Penerbit: Metagraf

EISBN: 978-623-7013-99-0

IPUSNAS: https://ipusnas2.perpusnas.go.id/book/c97731a6-3ba9-4544-afa0-35af6b7ee22c/789493d9-4f7c-48d1-ad32-e2c120461f68

Jumlah Halaman: 64 Halaman



Alasan Memilih Buku

Saya tertarik untuk mencari lebih jauh mengenai personal branding serta implikasi dan manfaatnya ketika kita memahami konsep tersebut. Setelah mencoba mencari informasi di IPUSNAS, saya menemukan buku ini.


Isi

Buku "Lo Ngerti Siapa Gue: Membangun Personal Branding melalui Media Sosial Tanpa Perlu Jadi Selebgram" mengisahkan tentang perjalanan hidup Kak Sophia Mega yang memiliki hobi menulis di blog sejak SMP hingga kini. Dari yang awalnya sekadar hobi, kegiatan menulisnya ini kemudian berdampak dan menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Buku ini memaparkan dua langkah utama dalam membangun personal branding:

 * Pertama, Melakukan Apa yang Kita Sukai. Penulis menceritakan kecintaannya pada dunia tulis-menulis di blog. Kemudian, ia mengembangkan diri dan relasi dengan mengikuti berbagai acara literasi dan bergabung dengan komunitas blogger yang memiliki minat serupa. Hingga akhirnya, banyak orang mengenal Kak Sophia sebagai penulis yang aktif dan konsisten.

 * Kedua, Mengenali Diri Sendiri. Setelah aktif menulis, Kak Sophia kemudian memfokuskan tulisannya pada hal yang ia sukai, yaitu kopi dan buku. Segmentasi tulisan ini membuatnya semakin dikenal. Ia juga mengembangkan platform Instagram dan YouTube sebagai bagian dari promosi konten di media sosial. Dari pengembangan ini, Kak Sophia Mega menjadi lebih dikenal oleh khalayak luas, mendapatkan berbagai keuntungan, memperluas relasi, dan menjadi salah satu influencer yang mempromosikan kafe melalui tulisan/kontennya.

Personal branding itu ibarat sebuah label atau merek yang melekat pada diri kita. Misalnya, ketika kita hendak membeli handphone atau gadget, pasti ada satu nama teman kita yang ahli dalam merekomendasikannya. Atau, ketika kita ingin memodifikasi kendaraan, kita akan bertanya kepada si B. Nah, itu adalah contoh dari personal branding. Namun, ada juga beberapa teman atau orang-orang di sekitar kita yang tidak memiliki ciri khas dan tidak ada kesan yang melekat pada dirinya, atau dikenal dengan istilah "Brand Lemah".


Penutup

Dari dua tips di atas, semoga kita dapat mengembangkan potensi personal branding dengan memaksimalkan hal yang kita sukai dan mengenali diri kita lebih jauh.


Kutipan

"Personal branding ini perlu dibangun dengan kesukaan dan menjadi jujur dalam mengenali diri sendiri."


_

1. Resensi disusun oleh Tedi Juhana

2. #ResensiBuku dengan format seperti ini akan dijadwalkan tayang setidaknya satu bulan sekali




1 komentar

  1. Terimakasih sudah di Publish Kaka_
tinggalkan sesuatu di halamanbelakang.org!