Resensi oleh: Tedi Juhana
Penulis: Felix
Y. Siauw
Penerbit: Alfatih
Press
ISBN: 9786021799727
Jumlah Halaman: 170
Hai, jumpa lagi dalam edisi resensi buku. Kali ini, buku
yang akan saya resensi adalah salah satu karya favorit saya dari penulis—favorit
saya juga—Felix Y. Siauw yang judulnya How to Master Your Habits. Buku
ini terbit pertama kali pada tahun 2013. Meski terbit 12 tahun lalu, isi dari
buku ini masih relevan dan layak didiskusikan bersama.
Pernahkah terlintas sekilas di kepala kita “bagaimana sih
caranya orang bisa ahli dalam satu bidang?” atau “bagaimana ya caranya bisa
jadi role model banyak orang?” Umumnya, setiap orang memiliki jawaban
berbeda atas pertanyaan itu. Perbedaan itu pun menimbulkan perdebatan yang menghasilkan
pertanyaan baru “apakah faktor keahlian seseorang merupakan bakat alami atau sesuatu
yang bisa didapat melalui latihan dan kerja keras berulang?”
Buku ini memberikan gambaran dan langkah untuk kita dalam
memahami konsep dari keahlian atau kemampuan untuk menjadi seorang ahli dalam
bidang tertentu. Faktanya, keahlian merupakan hal yang dilatih. Seseorang
akan memiliki keahlian jika dia mampu mengawinkan dua hal yakni practice (latihan)
dan repetition (pengulangan). Kedua hal itulah yang akhirnya membentuk
sebuah habit (kebiasaan).
Habit adalah hasil dari pengulangan suatu aktivitas
dalam jangka waktu tertentu. Semakin konsisten sebuah aktivitas diulang dalam
jangka panjang—misalnya seminggu sekali selama lima tahun—maka semakin kuat
pula habit yang akan terbentuk. Habit atau kebiasaan ini akan
menjadi kunci yang membedakan antara seorang ahli dan seorang yang “tidak” ahli.
Lalu, bagaimana cara kita membentuk habit?
Ada tiga poin utama yang saya tangkap soal bagaimana habit bisa terbentuk dari buku ini.
Pertama, mulailah dari hal kecil. Kita bisa mulai dengan target-target kecil yang bisa diraih dengan
usaha minimum. Hal ini akan mengurangi rasa jenuh dan putus asa.
Kedua, temukan tempat habit. Langkah ini
dilakukan guna menguatkan habit yang ingin kita bentuk dengan
menggunakan kata kunci “Setelah”, hal ini akan memicu kita dalam memulai habit
baru. Misalnya, saya akan membaca buku setelah saya makan malam.
Ketiga, teruslah berlatih! Latihan dan pengulangan
menjadi kunci untuk membentuk habit yang kuat. Layaknya bianglala yang berputar, ada
masanya kita sangat semangat dan ada masanya kita sangat malas. Jika
benar-benar ingin membentuk habit yang kuat, maka aktivitas yang
membentuk habit tetap harus dilakukan. Bahkan saat tidak ada sedikitpun
rasa semangat yang menggerakkan kita. Semangat itu bisa dijaga dengan membuat
catatan di tempat yang sering dilewati oleh pandangan kita seperti HP, papan
tulis, atau buku catatan kecil.
Dengan memahami apa itu habit dan cara membentuk habit
yang kuat, semoga kita bisa mulai untuk berkembang lebih baik lagi, atau
kita bisa melakukan eksplorasi akan hal baru yang akan mendorong perkembangan
diri menjadi lebih baik.
Kutipan
“Ideas are free
but action is priceless!”